Mengenal Sistem Monitoring Cuaca dan Fungsinya
dataloggerindonesia.com - Cuaca yang terkadang berubah secara tak menentu akan membuat masyarakat acuk tak acuh dalam menanggapi hal tersebut, bahkan bisa jadi menyepelekannya. Padahal apabila hal tersebut diabaikan akan memberikan dampak yang krusial di berbagai sector seperti perkebunan, pertanian, transportasi, mobilitas, dll. Cuaca yang tidak termonitoring akan juga menyebabkan ketidaksiapan masyarakat dalam menghadapi dampak negative yang akan terjadi dari hal tersebut, misalkan seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, dll. Yang pastinya dampak negative tersebut akan berimbas negative juga pada kehidupan manusia, baik dari segi ekonomi, lingkungan, dan sebagainya.
Maka dari itu kita membutuhkan sebuah sistem monitoring cuaca yang dapat memonitoring cuaca dengan baik guna mencegah hal yang tidak diinginkan tersebut. dan sistem monitoring tersebut harus dilengkapi dengan teknologi yang akurat dan juga simple, sehingga dapat digunakan dengan baik
Pada alat sistem monitoring cuaca tersebut nanti nya perubahan cahaya, angin, suhu dan kelembaban di lingkungan bebas (luar ruangan) akan otomatis terdeteksi dan terekam secara otomatis oleh sensor kemudian data tersebut disalurkan ke data logger melalui kabel untuk diproses dengan mikroprosessor dan menyimpan data yang sudah diproses dalam bentuk file log. Saat ini, file log sudah dapat diubah menjadi teks atau grafik yang ditampilkan di web khusus untuk alat stasiun cuacanya.
Pada alat sistem monitoring cuaca terdapat sensor-sensor yang bersifat kompleks, berikut ialah:
Blok Input dalam Sistem Monitoring
A. Sensor Anemometer (Kecepatan Angin)
Sensor ini berfungsi mengukur & menangkap data kecepatan angin yang nantinya data tersebut akan diteruskan ke data logger lewat kabel.
B. Sensor Wind Vane (Arah Angin)
Sensor ini berfungsi untuk menunjukan & menangkap data arah angin, kemudian data tersebut diteruskan ke data logger lewat kabel.
c. Sensor Tipping Bucket (Curah Hujan)
Sensor ini berfungsi untuk mengukur curah hujan. Nantinya air hujan akan ditampung dalam tabung ini dan akan berjungkit dan akan mencurahkan air nya bila mencapai titik tertentu, dan berulang kembali
D. Sensor Suhu dan Kelembaban
Sensor ini berfungsi untuk mengukur & mencatat data kelembaban suhu dan kemudian data akan diteruskan ke data logger lewat kabel.
Blok Proses dalam Sistem Monitoring Cuaca
a. Mikrokontroler Mikrokontroler ini digunakan pada bagian sistem stasiun cuaca
b. Modul WiFi ini berfungsi sebagai pengirim data yang telah di proses oleh mikrokontroler ke webserver.
c. Mikrokontroler + Modul WiFi ESP8266 (NodeMCU 0.1) NodeMCU ini berfungsi sebagai sistem minimum yang didalamnya tersedia sebuah mikrokontroler dan modul WiFi, pada kali ini NodeMCU digunakan sebagai pengontrol dan pemroses dari sistem pengukuran ketinggian air.
Blok Output dalam Sistem Monitoring Cuaca
a. Webserver berfungsi untuk mentransfer berkas permintaan pengguna melalui protokol komunikasi yang telah dirancang,
b. Smartphone dan Website Keduanya memiliki peran yang sama namun yang membedakannya smartphone memiliki fitur notifikasi.
c. LCD 16x2 Pada perancangan alat modul LCD ini berfungsi sebagai indikator dari konektivitas modul WIFi dengan internet apakah terhubung atau tidak.
d. Buzzer Pada perancangan alat berfungsi sebagai indikator terkirimnya data cuaca ke webserver, jadi ketika modul WiFi berhasil mengirim data ke webserver maka buzzer akan berbunyi.
Sangat menarik bukan? Segera dapatkan sistem monitoring cuaca tersebut, silahkan hubungi kami melalui:
Telp: +62 822-5870-6420 (Anto) +62 813-9929-1909 (Zulfikri)
Email: sales@dataloggerindonesia.com
Website: www.dataloggerindonesia.com